Barangkali
yang disisih waktu
dan yang ditelan ruang
itu Aku.
Rabu, 21 November 2012
Jumaat, 16 November 2012
Khamis, 15 November 2012
waktu yang terlewati
"Aku ingin memelukmu", perlahan aku ucap patah patah kata itu. Tenang.
Dia memandang aku sekilas. Matanya masih menatap susunan prosa yang bersimpang siur maknanya. Kecamuk, seperti juga fikirannya.
"Peluk lah aku, sepertimana kamu memeluk dunia. Peluk lah aku, sepertimana Tuhan memeluk mimpi mimpi kita", balasnya, juga perlahan.
"Kamu dunia aku. Malah, mimpiku juga ditemani kamu saban malam", aku menatap wajah redup kepunyaannya.
Malam itu, kami berjalan bersama, menelusuri jalan jalan gelap yang tak berkelibat. Aku dan dia, sama sama punya kebergantungan yang tak kunjung pasti. Sebuah pergantungan yang samar dan meresahkan, tetapi sangat mendamaikan.
"Kamu fikir, kita masih punya waktu?", dia mengelus rambut ikalnya. Aku, yang berdiri di sisi seperti disihir. Langsung terpukau.
Aku terdiam sejenak. Cuba menyelami pertanyaannya. Terbayang di benakku akan lohong hitam yang menunggu di hadapan. Menanti untuk menelan aku dan dia, "Aku kira, wajar lah yang di hadapan itu dibiarkan begitu. Iya. Selagi aku bersama kamu, dan selagi kamu masih di sisi aku, waktu itu sememangnya kepunyaan kita".
Isnin, 5 November 2012
tahun baru yang sunyi
"Moga doa ku melindungi mu.
Walau ke mana kamu pergi, masih berada dalam sentuhan Tuhan"
Langgan:
Catatan (Atom)