Aku punya sebuah mimpi
tentang keindahan seorang puteri
yang menghunus sebilah taming sari
Darah mengucur sakitnya tak terperi
Masakan tidak ada yang memberitahuku;
Hati-hati dengan kecantikan, sungguh...
ia membunuh!
Masa lalu yang terdera adalah neraka
yang kita pikul tanpa waspada
Menidakkan kesemuanya dalam kita jaga
sehinggakan segalanya tertinggal sia-sia
Ia umpama bayang
Mengikut rapat sambil menyindir dari belakang
Atau melekat di sisi dengan suara-suara sumbang
Atau juga melewat di depan seraya membutakan pandang
Sampai satu waktu kita sendirian termangu
Rindu ini terus ada
Siapa punya?
Tiada ulasan:
Catat Ulasan