Kehujanan kita di tengah pagi
yang mataharinya memancar sayu
Gusar menanti dengan keletak gigi
meminta agar awan cepat berlalu
Hujan tidak meminta dirinya
melainkan angin menghalau pergi
Seperti perlakuan bayang-bayang;
siluet-siluet yang bersiul menakutkan
Sementara kita adalah derai-derai yang malang
Sentiasa memohon Tuhan memberi jeda
agar menunda sesuatu yang pasti
sedang kita makin dilupakan
Barangkali saat kita mula membilang
menjadi saat segalanya hilang.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan