Setiap hari pun Aku lebur - "hilang bentuk" dan "remuk" seperti kata Chairil - menjadi derai-derai yang berserakan di dalam dunia. Hal ini berlaku pada malamnya. Ketika fajar menyingsing di pagi hari, derai-derai itu kembali bercantum - membentuk Aku yang bukan-Aku-semalam. Dan begitu lah saban hari. Aku hancur dan tercantum semula untuk turut serta bersama aku-aku yang lain dalam praktis keduniaan yang banal ini. Dalam mendunia, manusia tidak langsung pernah terjadi melainkan hanya terus-terusan menjadi sampai ia mati.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan